Kesehatan mata seringkali baru diperhatikan saat sudah bermasalah. Padahal, banyak kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari—tanpa sadar—bisa berdampak buruk pada penglihatan jangka panjang. Mata termasuk organ paling aktif yang jarang istirahat, apalagi di era layar digital seperti sekarang.
Artikel ini ngebahas 7 kebiasaan umum yang bisa merusak kesehatan mata, dan tentu aja gimana cara mencegahnya secara sederhana tapi efektif.
1. Menatap Layar Tanpa Istirahat
Bekerja di depan layar laptop, scrolling HP berjam-jam, atau binge-watching tanpa henti jadi bagian dari rutinitas banyak orang. Tapi hal ini bikin mata kering, tegang, dan gampang lelah. Ini disebut digital eye strain atau sindrom penglihatan komputer.
Solusi mudah: gunakan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Tambahan: atur kecerahan layar dan jaga jarak ideal dari mata.
2. Mengucek Mata Terlalu Sering
Kebiasaan refleks ini bisa bahaya, apalagi kalau tangan lo kotor. Gesekan bisa merusak permukaan kornea, memicu iritasi, bahkan memperburuk infeksi.
Kalau mata terasa gatal atau kering, sebaiknya pakai tetes mata steril atau kompres dingin, daripada langsung mengucek tanpa mikir.
3. Tidak Menghapus Makeup Mata dengan Benar
Buat yang suka pakai eyeliner, maskara, atau eyeshadow, penting banget membersihkan makeup secara menyeluruh sebelum tidur. Residu kosmetik bisa menyumbat kelenjar minyak di kelopak mata dan menyebabkan radang (blefaritis).
Gunakan remover khusus area mata yang lembut dan pastikan benar-benar bersih sebelum tidur. Jangan asal gosok—cukup tekan perlahan dengan kapas basah.
4. Tidak Memakai Kacamata Saat Perlu
Banyak orang enggan pakai kacamata karena alasan penampilan. Padahal kalau mata minus, silinder, atau plus, memaksakan melihat tanpa alat bantu malah memperparah kondisi.
Selain itu, untuk yang sering terpapar matahari, penting pakai kacamata hitam berfilter UV. Paparan sinar UV berlebih bisa meningkatkan risiko katarak dan degenerasi makula.
5. Malas Cek Mata Rutin
Nunggu rabun makin parah baru ke optik? Ini kesalahan klasik. Padahal, pemeriksaan mata sebaiknya dilakukan minimal 1–2 tahun sekali, bahkan jika lo merasa tidak punya keluhan.
Pemeriksaan rutin bisa mendeteksi masalah sejak dini, termasuk kondisi serius seperti glaukoma, yang sering muncul tanpa gejala awal. Deteksi dini = penyelamatan fungsi penglihatan jangka panjang.
6. Konsumsi Gula dan Makanan Ultra-Proses Secara Berlebihan
Terlalu banyak gula, makanan cepat saji, dan makanan tinggi lemak jenuh bisa mempercepat kerusakan pembuluh darah kecil, termasuk di retina. Ini bisa meningkatkan risiko retinopati diabetik bagi penderita diabetes, dan memperparah kondisi mata lainnya.
Solusinya bukan diet ketat, tapi mulai dengan pola makan seimbang: banyak sayur hijau (bayam, kale), wortel, tomat, dan ikan berlemak seperti salmon atau sarden. Semua itu kaya antioksidan dan nutrisi untuk mata seperti lutein, zeaxanthin, vitamin A dan omega-3.
7. Kurang Tidur dan Stres Berlebih
Mata lo butuh istirahat, sama seperti otak dan tubuh. Kurang tidur bikin mata merah, kering, dan gampang sensitif terhadap cahaya. Stres juga bisa memicu lonjakan tekanan darah yang mempengaruhi tekanan bola mata.
Tidur cukup (6–8 jam), atur waktu istirahat, dan hindari layar HP minimal 30 menit sebelum tidur bisa bantu menjaga mata tetap segar.
Penutup:
Banyak kebiasaan kecil yang ternyata berdampak besar ke kesehatan visual. Mulai dari gaya hidup digital yang nggak kenal waktu, sampai pola makan dan istirahat yang berantakan. Untungnya, sebagian besar bisa dikoreksi dengan kesadaran dan sedikit penyesuaian rutinitas.
Buat lo yang serius ingin menjaga penglihatan jangka panjang, informasi seputar nutrisi mata, perawatan optik, dan edukasi visual dari sumber seperti thehealtheye bisa jadi bekal yang berguna banget buat kehidupan sehari-hari.